Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bantu Masyarakat Jual Barang Rongsokan, Mahasiswa ITS Gagas Aplikasi Bank Sampah Digital

Aan haryono , Jurnalis-Jum'at, 08 April 2022 |16:03 WIB
Bantu Masyarakat Jual Barang Rongsokan, Mahasiswa ITS Gagas Aplikasi Bank Sampah Digital
Mahasiswa ITS menggagas aplikasi bank sampah untuk membantu masyarakat menjual barang rongsokan. (tangkapan layar)
A
A
A

SURABAYA - Banyak masyarakat membuang barang rongsokan dengan sembarangan. Sehingga tanpa disadari, ini berpotensi menyebabkan pencemaran yang membahayakan seperti logam berat oleh baterai bekas. Melihat hal ini, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan aplikasi bank sampah keliling digital yang membantu masyarakat menjual rongsokannya kepada pengepul dengan mudah tanpa harus keluar rumah.

Aplikasi yang dinamai Rongsokin tersebut digagas tim yang terdiri dari Annisyah Amelia Fadhilah (Departemen Teknik Elektro), Farid Cenreng (Departemen Teknik Komputer), Muhammad Adib Afkari (Departemen Teknik Elektro), Cellerina Yolanda Evitasari (Departemen Teknik Elektro), dan Shafira Cahyasakti (Departemen Teknik Elektro). Aplikasi inovatif ini menyediakan jasa jual-beli barang rongsokan melalui pengepul keliling yang bisa diakses kapanpun secara daring.

Annisyah Amelia Fadhilah menuturkan, cara kerja aplikasi ini gampang untuk diakses. Pengguna aplikasi hanya perlu mencentang jenis barang-barang rongsokan yang ingin dijual. Kemudian, pengguna harus mencantumkan alamat rumahnya dengan lengkap, maka pengepul yang ingin membeli rongsokannya akan langsung menuju ke lokasi terkait.

“Pengepul akan menjemput barang rongsokannya dan melihat kondisi barang, lalu transaksi dilakukan,” ujarnya.

Jenis-jenis barang rongsokan yang bisa digunakan dalam transaksi ini adalah barang elektronik, plastik, kertas, kaca, logam, dan kain. Setiap barang yang diklasifikasikan ke dalam enam jenis tersebut memiliki harga yang sudah dipatok di dalam aplikasi.

“Kita sudah mematok harga di dalam aplikasi agar para pengepul bisa mendapat uang yang sudah semestinya, karena seringkali kita lihat para pengepul mendapat hasil yang lebih kecil dari seharusnya,” ucapnya.

Nisyah menambahkan, uang yang diperoleh dari hasil transaksi akan divaluasi ke dalam rongsok poin. Akumulasi poin bisa ditukarkan ke dalam rupiah dalam bentuk e-money.

“Kami sudah berencana untuk bekerja sama dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan, perbankan, OVO, dan platform e-money lainnya,” ucapnya.

Selain bertransaksi barang rongsokan, mahasiswi angkatan 2019 ini berujar bahwa dirinya bersama tim telah menyediakan sejumlah artikel yang menarik seputar sampah, barang rongsokan, limbah elektronik, dan sebagainya.

“Jadi, para pengguna bisa membaca dan mengedukasi diri soal barang rongsokan, sampah, limbah, dan topik-topik lain yang terkait,” katanya.

Hingga saat ini, aplikasi Rongsokin sudah bisa diakses oleh masyarakat umum melalui Google Play. Di dalamnya, sejumlah 30 pengepul telah bergabung dengan aplikasi ini dan siap melayani transaksi. “Namun, sementara ini transaksi hanya bisa dilakukan di daerah Surabaya saja,” cetusnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement